ita-i anre' matammu, mabolong ketti-ketti mattimu anculung
"Lihatlah pilihan hatimu, hitam bagai semut hitam, berbibir bagai bibir ikan kepala timah"
Sisengngi ala massenge', nagiling sama te'a lebba mutaroe
" Sekalian sama mencintai dan berbalik sama enggan, benci yang kau simpan"
Maksudnya : keinginan untuk kembali menjalin cinta menjadi pupus karena telah ada kebencian diantara mereka.
Wikanru tenritangngari-e, mallomoi papole ada sesse kale
"Perbuatan tanpa pertimabangan mudah mendatangkan kata 'penyesalan diri'".
Panre adammu na ritu, mulengeng lepa-lepa mutenritonangi
"Kepintaranmu berkata-kata itulah sehingga engkau menengadah (bagai) sampan, namun engkau tak ditumpangi"
Narekko siri'-na naranreng tenri tenrengina na riewa:
"Bilamana hargadiri yang disinggung maka tanpa menggunakan tanggapun akan dilawan"
Ungkapan ini merupakan suatu falsafah hidup bagi orang bugis bahwa 'Bilamana hargadirinya telah disinggung dan terancam terhina maka tidak ada jalan lain kecuali langsung melakukan perlawanan'
Tenna podo manennungeng, lempu-e' tettong tungke tenri girangkirang
"Mudah-mudahan untuk selamanya kejujuran berdiri sendiri tanpa terusik"
Mabelaki kutiroki' joppa ri ale'-ale' mutellu sitinro
"Dari jauh engkau kupandang berjalan seorang diri (ternyata) engkau tiga beriringan..
Tellu tongengnga' sitinro', tubukku', nyawakku', na wajo-wajokku
"Memang benar aku beriringan tiga, tubuhku, nyawa(jiwa) ku serta bayang-bayangku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar